Selasa, 16 Juni 2015

Macam, sistem dan susunan katalog di sekolah.

Macam, sistem dan susunan katalog di sekolah.

 Deskripsi katalog
1. Pengertian
            Yang dimaksud dengan deskripsi katalog adalah keterangan yang terdapat dalam tubuh katalog dimulai dari judul sampai dengan informasi daerah jejakan. Pada umunnya katalog yang digunakan di dunia ini termasuk perpustakaan-perpustakaan yang ada di Indonesia mengacu ketentuan dari  AACR (Anglo American Cataloging Rules) edisi 2.
Aturan pengkatalogan ini memberikan 3 tingkatan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi perpustakaan, Hal ini didasari karena adanya perbedaan kepentingan perpustakaan dengan pemakai jasa perpustakaan.

            Sesuai dengan perkembangan jaman dan perkembangan perpustakaan di dunia, sekarang bukan hanya perpustakaan umum saja yang membutuhkan perkembangan teknologi , namun sekarang sudah mewabah ke perpustakaan sekolah-sekolah, terutama terhadap sekolah yang sudah di unggulkan yang sangat membutuhkan pusat informasi  terutama di dalam perpustakaan.

 Ada beberapa macam katalog yang digunakan pada perpustakaan, umumnya
kita mengenal 3 macam katalog, yaitu:
 1. Katalog kartu (card catalog) Materi Disajikan Pada Diklat Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Bagi Guru dan Pengelola
Katalog kartu yang tebuat dari kertas manila yang agak tebal dari pada kertas HVS, kartu ini memiliki ukuran 12,5 x 7,5 cm. Selanjutnya kartu katalog kartu ini disimpan dalam laci-laci katalog dan disusun secara alfabetis pengarang (katalog pengarang), alfabetis subyek (katalog subyek) maupun urutan klasifikasi (katalog selflist) .
 2. Katalog berkas (sheaf catalog), adalah katalog yang berupa lembaran lepas, disatukan dengan penjepit khusus. Setiap lembar memuat satu entri, dan setiap penjepit berisi 500 – 600 lembar atau slip. Ukuran katalog berkas ini 12,5 x 20 cm.
 3. Katalog buku (book catalog), adalah katalog tercetak dalam bentuk buku, yang masing-masing halamannya memuat sejumlah entri.
 4. Katalog elektrik, adalah katalog dalam bentuk file di komputer katalog ini mudah diakses untuk penelusuran atau pencarian ulang.
 5. Katalog terpasang, yaitu katalog yang entri-entri disusun dalam komputer dengan menggunakan database tertentu  Dari beberapa macam katalog tersebut diatas, ada keuntungan dan kelemahannya
 masing-masing, suatu contoh katalog kartu mepunyai keuntungan :
 a. Tidak mudah hilang, karena tidak mudah dibawa-bawa seperti katalog buku atau berkas.
 b. Mudah menggunakannya
 c. Luwes, karena dengan mudah kita dapat menyisipkan kartu-kartu baru.
 d. Mudah dalam menggandakan entri-entrinya
 e. Mudah dibuatkan petunjuk-petunjuknya (guide card)
 Kelemahan katalog kartu antara lain:
a. Katalog kartu sangat tergantung pada tempat, sehingga bila jumlahnya  sampai melebihi kapasitas laci katalog akan menimbulkan kesulitan  dalam menggunakannya.
 b. Katalog kartu tidak bisa dibawa kemana-mana.
 Adapun sistem katalog yang dipakai di perpustakaan ada beberapa sistem yakni: Materi Disajikan Pada Diklat Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Bagi Guru dan Pengelola
1.      Sistem katalog abjad (alphabetical catalog), pada sistem ini katalog-katalog pengarang, judul, dan subyek disusun menurut urutan abjad
Dari sistem ini dibagi lagi menjadi dua yaitu:
 1.1. Sistem katalog kamus (dictionary catalog), suatu sistem dimana katalogkatalog-katalog pengarang, judul dan subyek disusun dalam satu jajaran menurut abjad (alphabetical order)
 1.2. Sistem katalog terbagi (divided catalog), biasanya sistem ini disusun menurut dua jajaran secara abjad, yaitu satu jajaran menurut entri subyeknya , satu jajaran menurut entri pengarang dan entri judul secara abjad pula.
 2. Sistem katalog klasifikasi (calssified catalog), sistem katalog ini biasanya disebut juga katalog sistematis, dimana katalog disusun menjadi tiga jajaran, yaitu:
 2.1 Jajaran katalog pengarang-judul yang disusun menurut abjad
 2.2 Jajaran katalog subyek yang disusun menurut urutan klasifikasi sebagai entri yang diutamakan
 2.3 Jajaran katalog indeks subyek yang disusun menurut abjad
D. Deskripsi katalog
1. Pengertian
            Yang dimaksud dengan deskripsi katalog adalah keterangan yang terdapat dalam tubuh katalog dimulai dari judul sampai dengan informasi daerah jejakan. Pada umunnya katalog yang digunakan di dunia ini termasuk perpustakaan-perpustakaan yang ada di Indonesia mengacu ketentuan dari  AACR (Anglo American Cataloging Rules) edisi 2.
Aturan pengkatalogan ini memberikan 3 tingkatan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi perpustakaan, Hal ini didasari karena adanya perbedaan kepentingan perpustakaan dengan pemakai jasa perpustakaan.

            Sesuai dengan perkembangan jaman dan perkembangan perpustakaan di dunia, sekarang bukan hanya perpustakaan umum saja yang membutuhkan perkembangan teknologi , namun sekarang sudah mewabah ke perpustakaan sekolah-sekolah, terutama terhadap sekolah yang sudah di unggulkan yang sangat membutuhkan pusat informasi  terutama di dalam perpustakaan.

            Jadi, sudah saatnya sekolah-sekolah menerapkan sistem katalogisasi untuk menunjang kebutuhan dalam perpustakaan tersebut.Macam, sistem dan susunan katalog.
 Ada beberapa macam katalog yang digunakan pada perpustakaan, umumnya
kita mengenal 3 macam katalog, yaitu:
 1. Katalog kartu (card catalog) Materi Disajikan Pada Diklat Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Bagi Guru dan Pengelola
Katalog kartu yang tebuat dari kertas manila yang agak tebal dari pada kertas HVS, kartu ini memiliki ukuran 12,5 x 7,5 cm. Selanjutnya kartu katalog kartu ini disimpan dalam laci-laci katalog dan disusun secara alfabetis pengarang (katalog pengarang), alfabetis subyek (katalog subyek) maupun urutan klasifikasi (katalog selflist) .
 2. Katalog berkas (sheaf catalog), adalah katalog yang berupa lembaran lepas, disatukan dengan penjepit khusus. Setiap lembar memuat satu entri, dan setiap penjepit berisi 500 – 600 lembar atau slip. Ukuran katalog berkas ini 12,5 x 20 cm.
 3. Katalog buku (book catalog), adalah katalog tercetak dalam bentuk buku, yang masing-masing halamannya memuat sejumlah entri.
 4. Katalog elektrik, adalah katalog dalam bentuk file di komputer katalog ini mudah diakses untuk penelusuran atau pencarian ulang.
 5. Katalog terpasang, yaitu katalog yang entri-entri disusun dalam komputer dengan menggunakan database tertentu  Dari beberapa macam katalog tersebut diatas, ada keuntungan dan kelemahannya
 masing-masing, suatu contoh katalog kartu mepunyai keuntungan :
 a. Tidak mudah hilang, karena tidak mudah dibawa-bawa seperti katalog buku atau berkas.
 b. Mudah menggunakannya
 c. Luwes, karena dengan mudah kita dapat menyisipkan kartu-kartu baru.
 d. Mudah dalam menggandakan entri-entrinya
 e. Mudah dibuatkan petunjuk-petunjuknya (guide card)
 Kelemahan katalog kartu antara lain:
a. Katalog kartu sangat tergantung pada tempat, sehingga bila jumlahnya  sampai melebihi kapasitas laci katalog akan menimbulkan kesulitan  dalam menggunakannya.
 b. Katalog kartu tidak bisa dibawa kemana-mana.
 Adapun sistem katalog yang dipakai di perpustakaan ada beberapa sistem yakni: Materi Disajikan Pada Diklat Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Bagi Guru dan Pengelola
1.      Sistem katalog abjad (alphabetical catalog), pada sistem ini katalog-katalog pengarang, judul, dan subyek disusun menurut urutan abjad
Dari sistem ini dibagi lagi menjadi dua yaitu:
 1.1. Sistem katalog kamus (dictionary catalog), suatu sistem dimana katalogkatalog-katalog pengarang, judul dan subyek disusun dalam satu jajaran menurut abjad (alphabetical order)
 1.2. Sistem katalog terbagi (divided catalog), biasanya sistem ini disusun menurut dua jajaran secara abjad, yaitu satu jajaran menurut entri subyeknya , satu jajaran menurut entri pengarang dan entri judul secara abjad pula.
 2. Sistem katalog klasifikasi (calssified catalog), sistem katalog ini biasanya disebut juga katalog sistematis, dimana katalog disusun menjadi tiga jajaran, yaitu:
 2.1 Jajaran katalog pengarang-judul yang disusun menurut abjad
 2.2 Jajaran katalog subyek yang disusun menurut urutan klasifikasi sebagai entri yang diutamakan
 2.3 Jajaran katalog indeks subyek yang disusun menurut abjad

            Jadi, sudah saatnya sekolah-sekolah menerapkan sistem katalogisasi untuk menunjang kebutuhan dalam perpustakaan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar